5 POINTS CALVINISME
Pdt. Budi Asali, M.Div. 
Berazaskan Teologi Reformed / Calvinist.


TULIP

1. Total Depravity


2. Unconditional Election.


3. LIMITED ATONEMENT


4. IRRESISTIBLE GRACE 


5. Perseverance of the Saints


Hal-hal yang perlu diketahui tentang 5 points Calvinisme:


1)  5 points Calvinisme ini disingkat dengan acrostic TULIP.



Total Depravity (= Kebejatan total).

Unconditional Election (= Pemilihan yang tidak bersyarat).

Limited Atonement (= Penebusan terbatas).

Irresistible Grace (= Kasih karunia yang tidak bisa ditolak).

Perseverance of the Saints (= Ketekunan orang-orang kudus).



2)  Penjelasan singkat tentang point-point dari 5 points Calvinisme ini.

Pada pelajaran-pelajaran yang akan datang saya akan membahas point-point ini satu per satu secara mendetail, beserta dasar-dasar Kitab Sucinya. Dan jangan saudara menolak atau menerima yang manapun dari 5 points Calvinisme ini sebelum saudara diyakinkan oleh dasar-dasar Kitab Sucinya!

Penjelasan di bawah ini hanyalah penjelasan singkat, untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang 5 points Calvinisme ini.



a)   Total Depravity (= kebejatan total).

Ini mengajarkan bahwa seluruh manusia sudah dipengaruhi secara negatif oleh dosa, dan ini menyebabkan manusia itu sendiri sama sekali tidak bisa melakukan hal-hal yang betul-betul baik di mata Allah dan tidak bisa percaya kepada Yesus dengan kekuatan dan kemauannya sendiri.



b)  Unconditional Election (= pemilihan yang tidak bersyarat).

Ini mengajarkan bahwa dari permulaan segala jaman, sebelum segala sesuatu ada, Allah sudah menetapkan / memilih orang-orang tertentu untuk selamat / masuk surga, dan orang-orang yang lain untuk binasa / masuk neraka. Penentuan / pemilihan ini dilakukan semata-mata berdasarkan kehendak Allah, bukan karena apa yang ada, atau yang akan ada, dalam diri manusia.



Doktrin ini merupakan wujud dari penekanan yang sangat kuat dari Calvinisme tentang kedaulatan Allah.



Jangan terlalu cepat menolak doktrin ini dengan mengatakan bahwa doktrin ini menunjukkan bahwa Allah tidak adil! Saya sendiri dulu tidak mempercayai doktrin ini karena seolah-olah menunjukkan bahwa Allah itu tidak adil. Tetapi setelah saya mempelajari dasar-dasar Kitab Sucinya, saya yakin bahwa doktrin ini memang merupakan ajaran Kitab Suci.



c)   Limited Atonement (= Penebusan terbatas).

Ini mengajarkan bahwa pada waktu Yesus mati di salib untuk menebus dosa manusia, sebetulnya Ia tidak melakukan hal itu untuk menebus dosa setiap manusia di dunia ini. Design (= rencana / tujuan) dari penebusan ini adalah untuk menebus orang-orang pilihan (elects) saja.



Kalau doktrin tentang pemilihan (predestinasi) sudah sukar diterima, maka doktrin tentang Penebusan Terbatas ini lebih sukar lagi untuk diterima. Mengapa? Karena konsep Arminian bahwa Yesus mati untuk setiap manusia, sudah begitu tersebar dan mendarah daging dalam diri banyak orang kristen, sehingga konsep Penebusan Terbatas ini kelihatannya salah, bahkan sesat.



Bagi diri saya sendiri, pada waktu saya mendengar ajaran ini untuk pertama kalinya, saya merasa kaget dan tidak bisa menerima. Tetapi lagi-lagi setelah mempelajari argumentasi-argumentasi dan dasar-dasar Kitab Suci yang diajukan, saya akhirnya menerima. Ini adalah point yang terakhir yang saya terima dari ke 5 point Calvinisme ini.



d)  Irresistible Grace (= kasih karunia yang tidak bisa ditolak).

Ini mengajarkan bahwa pada waktu Allah mau menyelamatkan seseorang dan memberikan kasih karuniaNya kepada orang itu, maka orang itu tidak mungkin bisa menolak kasih karunia Allah itu. Dengan demikian orang itu akan bertobat, diselamatkan, dan rencana Allah tergenapi.



e)   Perseverance of the Saints (= Ketekunan orang-orang kudus).

Ini mengajarkan bahwa sekali seseorang menjadi orang kristen yang sejati dan diselamatkan, ia tidak akan berhenti menjadi orang kristen / murtad, dan ia tidak mungkin kehilangan keselamatannya.

Menurut saya, ini adalah point yang paling jelas dari ke 5 point Calvinisme ini, dan saya betul-betul tidak mengerti bagaimana ada orang kristen yang tidak mau percaya pada point ke 5 ini, dan menganggap bahwa orang kristen sejati bisa kehilangan keselamatannya.



3)  5 points Calvinisme ini bukanlah keseluruhan dari doktrin Calvinisme.



Loraine Boettner: “Let the reader, then, guard against a too close identification of the Five Points and the Calvinistic system. While these are essential elements, the system really includes much more” (= Jadi, baiklah pembaca menjaga diri untuk tidak menyamakan / terlalu dekat mengidentifikasikan Lima Point Calvinisme dengan Sistim Calvinisme. Sekalipun 5 point ini adalah elemen-elemen yang hakiki, tetapi sistim Calvinisme mencakup jauh lebih banyak hal) - ‘The Reformed Doctrine of Predestination’, hal 59-60.



Calvinisme mempercayai banyak doktrin-doktrin penting yang lain (bahkan yang lebih penting / mendasar), seperti:

a)   Kitab Suci adalah Firman Allah yang dijunjung tinggi otoritasnya dan harus diajarkan habis-habisan.

b)  Doktrin Allah Tritunggal.

c)   Doktrin tentang keilahian dan kemanusiaan Kristus.

d)  Doktrin tentang penebusan Kristus, yang menjadikan Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan.

e)   Doktrin bahwa manusia bisa selamat hanya karena iman, bukan karena perbuatan baik.

f)   Keharusan memberitakan Injil.

g)  Kekudusan dalam hidup orang kristen.

Bahwa Calvinisme menekankan kedaulatan Allah, dan mengajarkan bahwa keselamatan tidak bisa hilang, sama sekali tidak berarti bahwa Calvinisme mengajarkan bahwa orang kristen boleh hidup sembarangan. Sebaliknya Calvinisme sangat menekankan kekudusan!

h)  dsb.



Hal ini perlu ditekankan karena ada banyak orang yang menganggap bahwa asal seseorang mempercayai 5 points Calvinisme ini, maka ia adalah seorang Calvinist / Reformed. Bahkan ada yang hanya menekankan pada point ke 2 dan ke 5 saja, dan menganggap bahwa orang yang mempercayai 2 point itu sudahlah seorang Calvinist / Reformed. Ini jelas salah!



Sekalipun seseorang mempercayai ke 5 points Calvinisme ini, tetapi:



1.   Kalau ia tidak percaya pada doktrin Allah Tritunggal, atau kalau ia tidak menekankan pengajaran Kitab Suci, atau kalau ia tidak memberitakan Injil, atau kalau ia tidak menekankan kekudusan, maka ia tidak bisa disebut sebagai seorang Calvinist / Reformed.



2.   Kalau ia tidak mempercayai bahwa Allah menentukan segala sesuatu, dan mengatur terjadinya segala sesuatu, dengan ProvidensiaNya, maka ia juga tidak bisa disebut sebagai Calvinist / Reformed.



Tetapi sebaliknya, orang yang Alkitabiah / Injili tetapi menolak salah satu saja dari ke 5 points Calvinisme ini, juga tidak bisa disebut sebagai orang Calvinist / Reformed.



5 points Calvinisme ini hanya merupakan lima hal terpenting yang membedakan Calvinisme dengan Arminianisme.



4)  5 points Calvinisme ini sebetulnya merupakan suatu kesatuan, karena 5 points ini sangat berhubungan satu dengan yang lainnya. Karena itu, sebetulnya seseorang tidak bisa menerima hanya sebagian dari 5 points Calvinisme ini, karena ini akan menimbulkan pertentangan / ketidak-konsekwenan. Kita harus menerima semuanya atau menolak semuanya.



Loraine Boettner: “... these are not isolated and independent doctrines but are so inter-related that they form a simple, harmonious, self-consistent system; and the way in which they fit together as component parts of a well-ordered whole has won the admiration of thinking men of all creeds. Prove any one of them true and all the others will follow as logical and necessary parts of the system. Prove any one of them false and the whole system must be abandoned” (= ... mereka ini bukanlah doktrin-doktrin yang terisolir dan berdiri sendiri tetapi begitu berhubungan satu sama lain sehingga mereka membentuk sistim yang tunggal, harmonis, dan konsisten; dan cara dengan mana mereka mencocokkan diri sebagai bagian-bagian komponen dari suatu kesatuan telah memenangkan kekaguman dari pemikir-pemikir dari semua aliran. Buktikan yang manapun dari mereka benar dan semua yang lain akan mengikuti sebagai bagian-bagian yang logis dan harus ada dari sistim. Buktikan yang manapun dari mereka salah dan seluruh sistim harus ditinggalkan) - ‘The Reformed Doctrine of Predestination’, hal 59.



5)  Serangan / penghinaan Pdt. dr. Jusuf B. S. terhadap 5 points Calvinisme ini.

Saya berpendapat bahwa 5 points Calvinisme ini sebetulnya merupakan doktrin yang sangat penting dan indah dalam kekristenan, karena ini menyebabkan kita:

a)   Menjadi rendah hati, karena kita sadar bahwa kita bisa selamat / memilih untuk percaya kepada Yesus bukan karena kebaikan diri kita, tetapi karena Allah memilih kita dan bekerja dalam diri kita.

b)  Makin bersyukur kepada Allah dan mengasihi Allah karena keselamatan yang Ia anugerahkan kepada kita.

c)   Lebih memiliki damai, karena keyakinan akan keselamatan yang tidak bisa hilang.



Tetapi Pdt. dr. Jusuf B. S. dari Gereja Bukit Zaitun justru menyerang 5 points Calvinisme ini, menyebutnya sebagai racun, dan dengan cara menghina mengubah acrostic TULIP menjadi LIPAS.



Total Depravity.                                                           ®                   Lemah total.

Unconditional Election.                    ®                   Ikatan Takdir.

Limited Atonement.                                         ®                   Penebusan terbatas.

Irresistible Grace.                                                        ®                   Anugerah Allah.

Perseverance of the Saints. ®          Selamat.



Catatan:

·                   Ini ia tuliskan dalam bukunya yang berjudul ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, hal 22-23.

·                   Di salah satu makalah yang di tulis oleh Pdt. dr. Jusuf B. S., digambarkan di sebelah acrostic LIPAS itu seekor kelabang. Saya kira Pdt. dr. Jusuf B. S. mencampuradukkan LIPAS (= kecoak) dengan LIPAN (= kelabang). Dalam buku ‘Keselamatan tidak bisa hilang?’, gambar kelabang itu sudah tidak ada, mungkin karena ia sudah menyadari perbedaan LIPAN dan LIPAS.



Saya berpendapat bahwa pengubahan TULIP menjadi LIPAS / LIPAN ini bukan merupakan suatu penyerangan (karena sama sekali tidak ada argumentasi serangan dalam hal ini), tetapi merupakan suatu penghinaan! Padahal dalam bagian Pendahuluan dalam bukunya itu (hal 7-8), ia menulis sebagai berikut:



“Keduanya (maksudnya orang Calvinist dan Arminian) masih dapat bekerja sama dengan manis misalnya dalam kebaktian bersama seperti Natal, ... Kita tetap perlu menjaga keutuhan umat Kristen ... Sebab itu jangan ada perdebatan yang berlebih-lebih, jangan ada kebencian dan tindakan-tindakan dosa ... Musuh wajib kita cintai, apalagi dengan saudara seiman, yang akan tinggal bersama di Surga untuk kekal! Oleh sebab itu jangan perbedaan tafsiran ini memecah umat Kristen terhadap dunia luar (seperti yang terjadi di Eropa 16-17 abad yang lalu). ... Kalau kebetulan ada pihak lain yang membaca buku ini, dan ada kata-kata tegas, terus terang yang mungkin dirasa kurang enak, kami mohon maaf. Buku ini dibuat bukan untuk maksud perpecahan dalam umat Kristen. Kekhasan umat Kristen adalah saling mengasihi meskipun berbeda pendapat dan tafsiran, sehingga dunia melihat ada kasih Kristus di antara kita (Yoh 13:35)”.



Saya hanya bertanya-tanya:

¨              Apakah ‘kata-kata tegas, terus terang’ itu sama dengan ‘kata-kata yang menghina’?

¨              Bagaimana Pdt. dr. Jusuf B. S. bisa mengharapkan kesatuan dan saling mengasihi kalau bukunya bersifat menghina?

¨              Bagaimana ia bisa meminta maaf lebih dulu, dan setelah itu memberikan penghinaan?

¨              Apa gerangan gunanya kata-kata yang manis dalam Pendahuluan buku ini, kalau ternyata bukunya berisikan penghinaan? Apakah ini hanya sekedar yang disebut orang Jawa sebagai ‘abang-abang lambe’ atau bahkan sebagai suatu kemunafikan?



Sekarang perlu kita persoalkan: Mengapa ada seseorang yang menganggap ajaran Calvinisme yang begitu sehat sebagai racun? Mengapa ada orang yang tega mengubah nama bunga TULIP, yang harum dan mengandung madu, menjadi nama binatang LIPAS yang kotor dan berbau atau binatang LIPAN yang beracun? Tentang hal ini saya berpendapat bahwa komentar Calvin tentang Yoh 6:61 cocok sekali, dimana Calvin berkata sebagai berikut:



“We ought, indeed to regulate our doctrine in such a manner that none may be offended through our fault ... But it will never be possible for us to exercise such caution that the doctrine of Christ shall not be the occasion of offence to many, because the reprobate, who are devoted to destruction, suck venom from the most wholesome food, and gall from honey” (= Kita memang harus mengatur ajaran kita sedemikian rupa sehingga tidak ada yang tersinggung / sakit hati karena kesalahan kita ... Tetapi tidak pernah mungkin bagi kita untuk berhati-hati sedemikian rupa sehingga ajaran Kristus tidak menyinggung / menyakiti banyak orang, karena orang-orang reprobate, yang disediakan / dikhususkan untuk kebinasaan, menghisap racun dari makanan yang paling sehat / bermanfaat, dan empedu dari madu).



Dengan mengutip kata-kata Calvin ini di tempat ini, saya memang tidak memaksudkan bahwa Pdt. dr. Jusuf B. S. adalah seorang ‘reprobate’ (= orang yang ditetapkan binasa). Tetapi saya ingin menunjukkan bahwa orang memang bisa menghisap racun dari makanan sehat (yang sebetulnya tidak beracun), dan menghisap empedu dari madu, dan juga menghisap LIPAS / LIPAN dari TULIP. Hal itu bukan hanya bisa dilakukan oleh seorang reprobate, tetapi juga oleh seorang kristen. Ini justru menunjukkan / membuktikan adanya Total Depravity dalam diri manusia!



6)  Semua tokoh-tokoh Reformasi dari abad 16 mempercayai doktrin ini.

Ahli sejarah Philip Schaff berkata: “All the Reformers of the sixteenth century, following the lead of Augustin and of the Apostle Paul, - as they understand him, - adopted, under a controlling sense of human depravity and saving grace, and in antagonism to self-righteous legalism, the doctrine of a double predestination which decides the eternal destiny of all men” (= Semua tokoh-tokoh Reformasi dari abad ke 16, mengikuti pimpinan dari Agustinus dan rasul Paulus, - sebagaimana mereka mengerti dia, - mengambil / menyetujui / menerima, di bawah suatu pengertian tentang kebejatan manusia dan kasih karunia yang menyelamatkan, dan dalam permusuhan terhadap legalisme yang membenarkan diri sendiri, doktrin tentang predestinasi ganda yang menentukan tujuan kekal dari semua manusia) - ‘History of the Christian Church’, vol VIII, hal 546-547.



Karena itu, kalau saudara percaya kepada Pdt. dr. Jusuf B. S. maka itu berarti bahwa saudara menentang semua tokoh-tokoh Reformasi (Martin Luther, John Calvin, Zwingli, John Knox).



Memang harus diakui bahwa bisa saja semua tokoh-tokoh Reformasi itu salah, karena mereka memang juga adalah manusia biasa, dalam arti mereka bukan Tuhan yang tidak bisa salah. Tetapi mereka semua adalah orang-orang yang orang-orang yang luar biasa dalam hal intelek, kerohanian dan pengertian Kitab Suci, sehingga sangat kecil kemungkinan bahwa mereka bisa salah secara bersama-sama seperti itu.



Tetapi bagaimanapun perlu ditekankan, bahwa benar atau tidaknya doktrin ini tidak tergantung pada otoritas manusia, para tokoh Reformasi sekalipun, tetapi pada Kitab Suci. Karena itu pada pelajaran-pelajaran yang akan datang kita akan membahas setiap point dari 5 points Calvinisme ini secara terperinci, lengkap dengan dasar-dasar Kitab Sucinya!

-o0o-

http://golgothaministry.org
Pdt. Esra Soru : KISAH KEHANCURAN KERAJAAN ISRAEL


Pdt. Esra Soru : KISAH KEHANCURAN KERAJAAN ISRAEL Part 1

Pdt. Esra Soru : KISAH KEHANCURAN KERAJAAN ISRAEL Part 2

Pak Esra Alfred Soru I menerbitkan sebuah catatan.

BAGAIMANA SEBENARNYA KISAH KEHANCURAN KOTA YERUSALEM TAHUN 70 M?

Pertanyaan : 
Pak Esra, saya sering mendengar para pengkhotbah menyinggung masalah kehancuran kota Yerusalem pada tahun 70 M oleh jenderal Titus tapi cerita lengkapnya tidak pernah saya dengar. Bisakah Pak Esra menceritakan peristiwa itu secara detail?

Esra Soru Menjawab :
Baiklah akan saya ceritakan kisahnya secara detail dan akan saya bagi dalam beberapa point penting :

I. KONDISI AGAMA, POLITIK & SOSIAL EKONOMI DI MASA PEMERINTAHAN GESSIUS FLORUS.

Perlu diketahui bahwa pada masa itu hampir seluruh dunia berada di bawah kekuasaan Romawi dan Kaisar Romawi menempatkan gubernur-gubernur untuk memerintah di berbagai daerah jajahan, termasuk di wilayah Israel. Di Israel sendiri pernah ada 13 gubernur yang memerintah, salah satu yang terkenal adalah Pontius Pilatus yang menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus. Gubernur yang terakhir bernama Gessius Florus (64-66 M).

Gessius Florus ini sangat jahat. Baginya agama/iman Yahudi tidak ada artinya apa-apa dan ia seringkali menghina dan mengacuhkan iman Yahudi ini. Demikian juga tentara-tentara Roma di bawah Florus ini mereka seringkali menghina iman Yahudi. Pernah terjadi tentara Roma merobek sebuah kitab Taurat Yahudi di hadapan umum, bahkan menertawakan upacara penyembahan mereka pada masa raya Paskah. Mereka juga mengizinkan orang kafir membuka toko di depan pintu rumah sembahyang Yahudi di Kaesaria sehingga menodai rumah sembahyang mereka. Juga, satu kali pada saat orang Yahudi sedang melaksanakan kebaktian pada hari Sabat, orang kafir itu mempersembahkan seekor burung sebagai korban di samping pintu masuk rumah sembahyang dengan tujuan untuk menghujat rumah sembahyang mereka. Celakanya, ketika masalah-masalah ini diadukan kepada Florus, dia malah menganggap itu bukan masalah dan tidak dihiraukannya. Ini semua membuat orang Yahudi marah bukan kepalang. Kemarahan demi kemarahan tersimpan di hati mereka. Secara tidak langsung telah menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak. Belum lagi ditambah dengan kejahatan dan kebejadan dari Florus sendiri. 

Lukas Tjandra – Dia adalah seorang raja yang lalim yang sama sekali tidak bermoral. Kejahatan apa pun dia lakukan. Dia datang ke wilayah Yahudi bukan untuk memerintah tetapi untuk mengeksploitasi. Dia sama sekali tidak menyerupai pejabat melainkan seorang algojo berdarah dingin. Meskipun wali negeri sebelumnya korupsi dan menyalahgunakan hukum tetapi mereka toh tidak berani melakukannya dengan terang-terangan. Sebaliknya Gessius Florus dengan berani dan terang-terangan membebani rakyat dengan pajak yang berat dan melakukan eksploitasi di luar batas. Dia tamak bukan kepalang. Bila rakyat sedikit saja tidak memperkenankan hatinya ditumpasnya dengan tidak memandang bulu. Ketika dia berkuasa perampok-perampok merajalela di mana-mana. Dia sendiri juga secara diam-diam berbagi jarahan dengan para penyamun. Orang Yahudi yang hidup di bawah pemerintah Roma telah bertahun-tahun mengalami kekacauan besar. Rakyat tidak dapat hidup dengan tentram. (Latar Belakang PB 1, hal. 172).

Tentang pajak, Florus menetapkan ada 3 jenis pajak utama yakni pajak tanah, pajak penghasilan dan pajak kepala (pajak yang dihitung untuk laki-laki berumur 14-65 tahun, dan perempuan 12-65 tahun). Selain itu masih ada pajak-pajak lainnya seperti : pajak untuk barang-barang yang didatangkan dari luar negeri, pajak jalan raya, pajak jembatan, pajak memasuki pasar, pajak memasuki pelabuhan, pajak binatang muatan, pajak kereta barang dan kereta beroda, pajak jual beli barang, dll. Untuk bisa memungut pajak dengan baik maka Florus ini memanfaatkan sejumlah orang Yahudi yang tidak mempunyai jiwa nasionalisme yang cukup tinggi. Mereka diangkat menjadi penarik-penarik pajak yang dikenal dengan sebutan “PEMUNGUT CUKAI”. Beberapa orang terkenal di Alkitab pernah bekerja sebagai pemungut cukai ini seperti Matius/Lewi murid Yesus dan Zakheus yang bahkan sebagai kepala pemungut cukai.

Mat 9:9 - Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. 

Luk 19:2 - Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. 

Celakanya para pemungut cukai ini juga rakusnya minta ampun. Florus sudah menetapkan pajak yang tinggi dan itu sudah membuat rakyat menderita tetapi para pemungut cukai ini juga sering memungut lebih besar dari yang ditetapkan Florus. Ini membuat rakyat tambah menderita di satu sisi dan para pemungut cukai sendiri menjadi kaya raya. Bandingkan :

Luk 19:2 - Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. 

Semua ini membuat orang Yahudi bukan saja sangat membenci Florus tetapi juga para pemungut cukai ini. 

William Barclay – Setiap negara jajahan selalu membenci para petugas pemungut pajak. Dan orang-orang Yahudi mempunyai kebencian yang berlipat ganda terhadap mereka. Orang Yahudi adalah orang nasionalis yang fanatik. Dan di atas semuanya itu orang-orang Yahudi percaya bahwa hanya Allah saja sebenarnya yang menjadi raja mereka. Pembayaran pajak kepada penguasa duniawi adalah suatu pelanggaran terhadap hak-hak Allah dan penghinaan akan kemuliaan-Nya. Hukum Yahudi melarang para pemungut pajak memasuki synagoge. Mereka disamakan dengan benda atau binatang yang najis. Bunyi kitab Imamat 20:5 dikenakan juga pada mereka; mereka juga dilarang untuk menjadi saksi perkara apa pun; mereka dimasukkan ke dalam golongan "para perampok dan pembunuh". (PASH : Matius 1-10, hal. 537).

Note : Nah karena bagi orang Yahudi tidak boleh membayar pajak pada pemeritah dunia maka mereka pernah menjebak Yesus dengan pertanyaan “bolehkan membayar pajak pada kaisar?” (Mark 12:14). Sehingga kalau Yesus menjawab “ya” mereka akan menyamakan Yesus dengan para pemungut cukai. Tetapi kalau Yesus mengatakan “tidak” maka Yesus akan dianggap membangkang pemerintah Romawi. Tetapi Yesus cerdik. Ia justru mengambil koin dan menanyakan gambar siapa di sana. Ketika dikatakan gambar kaisar, Yesus lalu berkata “"Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah! (Mark 12:17). 

Orang Yahudi juga mengelompokkan para pemungut cukai ini satu grup dengan orang berdosa atau orang yang tidak mengenal Allah/kafir.

Mat 18:15-17 – (15) - "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. (16) Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. (17) Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. 

Mat 21:31 – “…."Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 

Mark 2:15 - Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. 

Luk 19:2, 7 - (2) Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya (7) Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." 

Dan karena itu maka seorang Yahudi sejati tidak boleh bergaul/bersahabat apalagi makan bersama (yang adalah tanda persekutuan) dengan pemungut cukai. Inilah yang membuat orang Farisi sering mengkritik Yesus karena Yesus justru akrab dengan pemungut cukai dan menjadi sahabat mereka. 

Luk 7:34 - Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. 

Yesus juga malah memilih seorang pemungut cukai sebagai murid-Nya (Matius) dan juga menyapa Zakheus kepala pemungut cukai itu. Lebih-lebih lagi karena Yesus juga seringkali makan bersama para pemungut cukai itu. 

Mat 9:11 - Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" 

Luk 15:1-2 – (1) Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. (2) Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."

Lihat juga : Luk 5:30 

Kebencian orang Yahudi pada para pemungut cukai ini begitu hebat sampai-sampai di dalam doa pun, seorang Farisi pernah memojokkan seorang pemungut cukai di hadapan Allah.

Luk 18:11 - Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, …. bukan juga seperti pemungut cukai ini

Perlu diketahui bahwa sebelum Florus membuat rakyat menderita, gubernur-gubernur sebelumnya juga melakukan hal yang sama dan ini sudah membuat orang Yahudi terutama kaum muda tidak tahan lagi. Sejumlah pemuda yang ”berdarah panas” mengadakan rapat dan hasil rapatnya adalah mereka harus mengadakan pemberontakan terhadap Florus dan tentara-tentara Romawi bahkan terhadap para pemungut cukai. Mereka memutuskan untuk selalu membawa pedang/golok/pisau belati di dalam baju mereka dan setiap kali bertemu dengan tentara Romawi atau pun semua orang yang pro Florus (termasuk para pemungut cukai), jika memungkinkan mereka akan membunuhnya. Bahkan mereka sering menyamar masuk ke dalam acara-acara resmi dan secara tiba-tiba membunuh orang-orang Romawi/pro Romawi di sana. Lama kelamaan grup ini semakin besar dan banyak orang terutama kaum muda menggabungkan diri dengan mereka. Karena mereka seringkali membawa pedang/golok maka lama kelamaan mereka dikenal sebagai ”kelompok golok” yang dalam bahasa Latinnya disebut ”ZELOT”. Mereka inilah orang Zelot yang disebutkan di dalam Alkitab di mana salah seorang murid Yesus adalah Simon orang Zelot. 

Mat 10:2-4 – (2) Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, (3) Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, (4) Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia. 

Note : Tadi sudah saya jelaskan bahwa orang Zelot ini suka membunuh orang-orang yang pro Romawi terutama para pemungut cukai. Tapi sekarang ada hal yang menarik bahwa ternyata dalam daftar murid-murid Yesus ini ada Matius pemungut cukai dan Simon orang Zelot. 

William Barclay – Jadi seumpama Simon orang Zelot itu bertemu dengan Matius di luar hubungan mereka dengan Yesus, Simon tentu sudah membunuh Matius. Jadi…kita menemukan satu kebenaran yang hebat, yaitu bahwa orang-orang yang sama-sama mengasihi Yesus tentu akan belajar saling mengasihi meskipun dahulu mereka saling membenci. (PASH : Matius 1-10, hal. 538). 

Nah, pada masa Florus dengan segala macam kejahatan, kebejadan dan penderitaan yang ditimbulkannya, orang-orang Zelot yang sudah banyak itu lalu bangkit dan mengadakan sejumlah pemberontakan terhadap Florus dan tentara-tentara Romawi. Mereka mengungsi ke gunung-gunung dan mengadakan serangan-serangan mendadak terhadap tentara Roma. Perang-perang gerilya terus dilakukan terhadap Romawi. Mereka bertekad mengusir orang-orang Roma dari tanah air mereka. 

Lukas Tjandra - Mereka berketetapan untuk mencapai tujuan revolusi ini dengan kekuatan militer, bahkan partai Zelot menegaskan selain Allah, tak seorang manusia pun yang berhak memerintah mereka. Mereka menuntut pemulihan pemerintahan Theokrasi zaman dahulu, mereka bersumpah akan berjuang melawan kerajaan Roma dengan mempertaruhkan mati hidup mereka, mereka memiliki semangat dan kepercayaan beragama, mereka mengaku diri sebagai aliran Maccabee yang orthodoks, mereka bertekad untuk berapi-api bagi nama Tuhan, dengan melaksanakan keadilan Tuhan dan membasmi segala agama kafir, bertekad menggalakkan perang suci dan menumpas kuasa kegelapan sampai tuntas. (Latar Belakang PB 1, hal. 176).

Demikianlah api peperangan kecil-kecilan sudah dinyalakan orang-orang Zelot ini. 

II. PERANG YAHUDI & KEHANCURAN YERUSALEM.

Satu ketika (tahun 66 M) Florus yang gila harta ini menyerbu masuk ke Yerusalem. Ia bersama pasukannya masuk ke dalam Bait Allah dan merampok emas-emas di Bait Allah. Mereka sempat dilawan dan dilempar dengan batu oleh rakyat tapi dengan kekuatan senjata mereka, mereka berhasil mengatasi semua itu dan juga berhasil membawa 17 talenta emas. Orang Yahudi yang marah lalu mengolok-olok Florus dengan cara mengedarkan kantong kelekte untuk mengumpulkan koin-koin sebagai persembahan bagi gubuernur yang rakus uang itu. Ini membuat Florus tersinggung dan lalu menyerbu massa itu dan terjadilah kekacauan besar dan banyak orang Yahudi yang terbunuh hari itu. Semua ini menyulut kemarahan partai Zelot dan mereka mengumumkan kepada rakyat untuk bersiap-siap mengadakan perang resmi melawan Roma. Tetapi ini ditentang oleh kaum tua yakni Farisi dan Saduki. Farisi dan Saduki berusaha menenangkan rakyat dan mengatakan kepada mereka bahwa melawan Roma sama dengan “telur memukul batu” (kita akan hancur sendiri). Para imam memakai jubah kebesaran mereka dan mengangkat tangan menenangkan rakyat. Mereka malah mengutus orang-orang ke Kaisarea bertemu Florus untuk mengadakan perdamaian. Tapi tindakan mereka ini dinilai partai Zelot sebagai pengecut. Raja Agripa II (keturunan Herodes Agung) sempat mengumpulkan orang Yahudi dan memberikan pidato perdamaian untuk menenangkan mereka tetapi orang Zelot yang sudah sangat marah malah mengancam membunuh Agripa sementara dia berpidato sehingga Agripa terpaksa menghentikan pidatonya dan melarikan diri. Orang Zelot lalu mendatangi istananya di Kaisarea dan membakarnya sampai rata dengan tanah. Demikian juga dengan rumah Bernike dan rumah imam besar dibakar habis orang Zelot. Orang Zelot lalu mengadakan rapat darurat di Bait Allah dan keputusannya adalah mengadakan perang resmi melawan Romawi. Mereka siap mengorbankan nyawa dan bertarung habis-habisan. Mereka beranggapan bahwa perang terhadap Roma adalah wujud kesetiaan mereka terhadap Yahweh.

Di sisi lain orang Farisi yang menolak perang ini lalu meminta bantuan pasukan Agripa untuk menahan pasukan Zelot. Dua pasukan ini sudah berhadapan tetapi rupanya di antara pasukan Agripa itu ada orang-orang Yahudi di dalamnya. Dan secara tiba-tiba mereka berbalik mendukung orang Zelot dan bersama-sama mereka membantai tentara-tentara Agripa yang berkebangsaan Romawi itu. Orang Zelot lalu menganggap bahwa Farisi adalah pengkhianat bangsa. Akhirnya Zelot mengambil keputusan, siapa saja yang tidak sependapat dengan Zelot untuk berperang harus dibunuh. Maka orang Zelot membunuh banyak orang Farisi termasuk imam besar saat itu karena mencoba melerai mereka. Pada hari-hari itu terjadi begitu banyak perkelahian dan pembunuhan di jalan-jalan terhadap orang-orang Yahudi yang tidak pro Zelot dan menentang perang. Perang demi perang terjadi dan keberhasilan demi keberhasilan dicapai orang Zelot bahkan benteng Antonia dikuasai dan beberapa saat kemudian seluruh kota Yerusalem dikuasai dan dibebaskan dari kekuasaan Romawi. 

Ketika pemberontakan semakin meluas, pada bulan November tahun 66 M, gubernur jenderal Syiria (atasannya Florus) yang bernama Cestius Gallus lalu membawa pasukan dari Syiria sebantak 30.000 orang untuk memadamkan pemberontakan di Israel tetapi ternyata pasukannya juga dikalahkan orang-orang Zelot. Orang Zelot lalu menguasai banyak daerah tetapi mereka menyadari bahwa tidak mungkin pemerintah pusat di Roma tidak turun tangan. Mereka tahu pasti akan ada bala tentara Roma yang akan datang. Karena itu mereka lalu mempersiapkan diri untuk perang besar bukan lagi melawan penguasa Roma di Yudea atau Syiria tetapi langsung melawan kekuatan pusat Romawi di Italia. Ratusan ribu orang Yahudi di bawah panji-panji partai Zelot sudah siap berperang melawan Romawi. Kepala-kepala pasukan pun diangkat dan salah satunya adalah Flavius Josephus (ahli sejarah itu yang saat itu berusia 33 tahun). Ia ditugaskan untuk memimpin 100.000 orang Yahudi untuk mempertahankan wilayah Galilea. 

Anda dapat menggunakan data untuk melihat foto
Lihat Semua Foto

Benar sekali dugaan mereka. Tahun 67 kaisar Roma (Kaisar Nero) yang mendengar telah terjadi pemberontakan di wilayah Yudea dan kekalahan pasukan Syiria lalu menugaskan panglima tentaranya yang bernama “VESPASIANUS” untuk memadamkan pemberontakan di sana. 

Anda dapat menggunakan data untuk melihat foto
Lihat Semua Foto

Vespasianus ini lalu membawa 60.000 tentara untuk menyerang daerah Israel. Vespasianus mula-mula menyerang wilayah Galilea yang dijaga oleh Josephus dengan 100.000 orang Yahudi. Tetapi ternyata orang Yahudi yang tidak terlatih itu dengan gampangnya dikalahkan oleh tentara-tentara Romawi yang terlatih. 

Note : Josephus pun melarikan diri ke gua dan akhirnya ditangkap. Pada saat ditangkap, entah bagaimana Josephus tiba-tiba memberikan nubuatan bahwa Vespasianus nantinya akan menjadi kaisar di Roma. Tapi Vespasianus menganggap Josephus sengaja mengambil hatinya saja agar tidak ditangkap. Josephus pun ditahan sebagai tawanan perang.

Vespasianus terus mempimpin pasukannya menyerbu daerah-daerah lain yang sudah dikuasai oramg Yahudi dan dia sangat berhasil dalam peperangan-peperangan itu. Sampai tahun 68 Seluruh wilayah kembali ke tangan Roma (kecuali kota Yerusalem) dan banyak orang Yahudi yang terbunuh. Pada saat Vespasianus bersiap untuk menyerang Yerusalem, tiba-tiba dari Roma ada kabar bahwa kaisar Nero meninggal dunia. Vespasianus pun membatalkan penyerangan ke Yerusalem dan kembali ke Roma. Pergolakan politik di Roma berujung dengan naiknya Vespasianus menjadi kaisar di Roma menggantikan Nero. Vespasianus akhirnya ingat akan nubuatan Josephus dan ia lalu menyuruh membebaskan Josephus dan mengucapkan terima kasih kepadanya. Josephus diberikan kewarganegaraan Roma. Josephuslah yang akhirnya menjadi sejarawan yang mencatat semua peristiwa ini dalam bukunya “Antiquaties of the Jews” maupun “War of the Jews”.

Setelah naik takhta Vespasianus ingat penyerangannya ke Yerusalem yang batal. Akhirnya pada tahun 70 ia menugaskan puteranya yang bernama Titus (seorang jenderal militer) untuk memimpin pasukan yang sangat besar guna menaklukan Yerusalem.

Anda dapat menggunakan data untuk melihat foto
Lihat Semua Foto

Begitu mengetahui kedatangan pasukan Roma, orang-orang Yahudi di mana-mana (di luar Yerusalem) langsung melarikan diri dan berlindung di dalam kota Yerusalem. Ini membuat hampir seluruh orang Yahudi yang tersisa ada di dalam kota Yerusalem. Apalagi pada saat itu bertepatan dengan hari raya Paskah sehingga ada begitu banyak orang Yahudi dari luar Yerusalem ada di Yerusalem. Menurut Josephus, saat itu ada lebih dari 2 juta orang Yahudi ada di dalam kota Yerusalem yang kecil itu.

Secara geografis Yerusalem agak sulit ditaklukkan karena berada di atas gunung dan juga dihuni oleh orang-orang yang fanatik. Setelah beberapa penyerangan yang gagal (sekitar 1 bulan) bahkan serangan balik orang Yahudi membuat pasukan Roma juga kalang kabut, maka Titus memutuskan untuk tidak mengadakan penyerangan ke kota Yerusalem lagi melainkan hanya mengepungnya saja. Dan sejak saat itu Titus memang hanya mengepung kota Yerusalem tanpa mengadakan serangan apa-apa. Ia mengepung kota Yerusalem mulai dari bulan Maret tahun 70 hingga bulan Agustus tahun 70 (5 bulan). Akibat dari itu selama 5 bulan tidak ada 1 orang Yahudi pun yang keluar dari kota demikian pula tidak ada orang lain yang bisa masuk ke Yerusalem. Ini dimaksudkan Titus untuk menyebabkan terjadinya kelaparan dalam kota Yersualem sehingga orang Yahudi menjadi lemah barulah dia serang atau bahkan mereka akan menyerah sendiri. 

Sebenarnya di dalam kota Yerusalem ada gudang makanan yang cukup untuk masa yang lama, sayangnya sementara Titus mengepung kota di luar, di dalam terjadi perpecahan di kalangan orang Zelot sendiri tentang siapa yang seharusnya menjadi pimpinan tertinggi. Maka orang Zelot di dalam kota terbagi menjadi 3 grup. Mereka terus bertikai dan bahkan saling bunuh di antara mereka. Bahkan ketika berebutan makanan dari gudang perbekalan, terjadilah kekacauan di antara mereka yang berujung dengan dibakarnya gudang makanan itu. Akibat dari itu di seluruh Yerusalem terjadi bencana kelaparan yang hebat dan ini menguntungkan Titus. Selain itu karena ketakutan yang luar biasa, sebagian orang Yahudi menyarankan agar sebaiknya mereka menyerah saja. Tetapi sebagian orang menolak. Dan yang menolak menyerah ini lalu membunuh semua saudara mereka yang menyuruh menyerah. Sehingga sebenarnya tanpa Titus menyerang pun Yerusalem sebenarnya sudah hancur. Hancur karena perpecahan dan perang saudara. Selama 5 bulan pengepungan, kelaparan di dalam kota Yerusalem begitu hebatnya. 

Flavius Josephus - "Lalu kelaparan itu bertambah luas, dan membunuh manusia dalam semua rumah dan keluarga; ruang-ruang atasnya penuh dengan perempuan dan anak-anak yang sekarat karena kelaparan; dan jalan-jalan di kota penuh dengan mayat-mayat orang tua; dan anak-anak, juga para pemuda berjalan-jalan di pasar seperti bayang-bayang, semuanya bengkak karena kelaparan, dan terkapar mati di mana saja ketika maut menjemput mereka. Mengenai penguburan mereka, mereka yang sakit tidak dapat melakukannya sendiri; dan mereka yang masih segar-bugar terhalang melakukannya karena terlalu banyaknya jumlah mayat, dan oleh ketidakpastian berapa lama lagi mereka sendiri dapat bertahan karena banyak yang mati ketika sedang mengubur orang lain, dan banyak yang masuk ke dalam peti mati sebelum ajalnya tiba. Tiada ratapan yang diucapkan atas bencana itu, tak terdengar keluhan-keluhan yang melolong pahit; namun kelaparan itu telah mengacaubalaukan semua perasaan hati manusia; karena mereka yang sedang sekarat memandang mereka yang sudah mati di depan mata mereka dengan mata yang kering dan mulut ternganga. Suatu keheningan yang dalam, dan sejenis malam kematian telah turun atas kota itu ... Dan setiap orang dari mereka mati dengan mata yang tertuju pada Bait Allah" (Wars of the Jews, 5.12.3).

Flavius Josephus - Penyakit sampar mewabah, mayat-mayat bergelimpangan di jalan-jalan, tidak ada orang yang menguburkannya dan bau busuk menusuk hidung. Orang-orang yang gagah dan kuat merampok dan membunuh di mana-mana. Mereka memperebutkan sedikit makanan yang ditemukan, satu-satunya harapan semua orang di sana adalah mendapatkan sedikit makanan. Karena kelaparan yang amat sangat, peristiwa tragis yang tidak berperikemanusiaan, seperti anak membunuh ayahnya atau ibu membunuh anaknya untuk dijadikan makanan seringkali terjadi. Waktu malam hari tiba, sebagian orang yang malang itu pergi ke luar kota dengan sembunyi-sembunyi untuk mencari sesuatu yang dapat dimakan di padang belantara, atau mengorek-ngorek sedikit akar kayu di antara mayat-mayat yang sudah membusuk untuk mengisi perut mereka yang kosong. Namun pada tengah malam mereka tertangkap oleh tentara Roma. Mereka dipaku di atas kayu salib dan digantungkan dengan posisi menghadap ke Yerusalem. Setiap malam kurang lebih 500 orang dibunuh dengan sadis. Keadaan yang menyayat hati ini belum pernah terjadi di dalam sejarah sebelumnya. Sampai-sampai jendral Titus sendiri pun tak sanggup menahan air matanya. Dia memohon Tuhan menjadi saksi baginya bahwa semua ini bukanlah hal yang mau dia lakukan. (Wars of the Jews, 5.12.4).

Tentang masalah membunuh orang untuk dijadikan makanan, Josefus menceritakan sebuah kisah yang menakutkan tentang seorang perempuan yang pada masa itu benar-benar membunuh bayinya yang masih menyusu, memanggangnya, lalu memakannya (6.3.4). Ia bercerita bahwa bahkan tentara-tentara Romawi, sesudah merebut kota itu dan hendak menjarahnya, merasa ngeri sekali dengan pemandangan yang mereka lihat itu sehingga mereka tak dapat berbuat apa-apa kecuali mendiamkannya saja. 

Flavius Josephus - "Ketika orang-orang Romawi itu tiba di rumah-rumah untuk menjarahnya, mereka temukan seluruh keluarga sudah mati, dan ruangan atas penuh dengan mayat ... Lantas mereka berdiri ketakutan karena melihatnya, dan pergi tanpa menyentuh apa pun". (Wars of the Jews, 6.8.5).

Titus menyarankan agar orang Yahudi segera menyerah tetapi mereka tidak mau. Akhirnya setelah 5 bulan pengepungan, Titus mengadakan serangan ke dalam kota Yerusalem dan terjadi pertempuran yang tidak seimbang antara tentara Romawi melawan orang Yahudi yang sudah kelaparan. Dengan mudah kota Yerusalem ditaklukkan. 

Anonim - Dalam emosi yang meluap-luap, pasukan Roma memasuki Yerusalem dengan membabi-buta. Mereka membunuh setiap orang Israel yang mereka temui di dalam Yerusalem. Mayat lelaki-perempuan dan anak-anak sampai jompo bergelimpangan. Yerusalem benar-benar banjir darah secara harafiah.

Menurut Josephus, pada saat itu pasukan Titus membunuh sekitar 1.100.000 orang Yahudi sehingga dalam kota Yerusalem dibanjiri dengan darah. Bahkan Josephus mengatakan darah mengalir di jalanan begitu banyak seperti sungai sehingga memadamkan benda-benda yang terbakar. Yang tersisa hanyalah 97.000 orang. Yang tinggi / gagah disimpan oleh Titus sebagai bukti kemenangan; sisanya dibagi bagi ke propinsi propinsi Romawi untuk diadu dengan binatang buas, di kirim ke Mesir untuk bekerja, dijual sebagai budak dsb. Para tentara Roma lalu menjarah Bait Allah dan mengangkut semua perkakas-perkakasnya seperti tabut perjanjian, kandil emas/kaki dian, meja roti emas, dll dan dibawa ke Roma.

Note : Saat ini di Roma ada jembatan yang dibangun oleh Titus yang di beberapa bagiannya digambarkan keberhasilannya di dalam menaklukan Yerusalem termasuk penjarahan perkakas-perkakas Bait Allah ini.

Anda dapat menggunakan data untuk melihat foto
Lihat Semua Foto

Tentara Roma juga membakar habis Bait Allah itu dan mengambil semua emas yang melengket/melapisi batu-batu Bait Allah itu. Bukan hanya itu, seluruh bangunan di dalam kota Yerusalem juga mereka bakar dan diratakan dengan tanah. Hari itu, bulan Agustus tahun 70 M, Yerusalem kota damai benar-benar seperti neraka.

Beberapa seniman di masa yang akan datang kemudian mencoba menggambarkan situasi kota Yerusalem saat itu. Gambar-gambar mereka antara lain : 

Anda dapat menggunakan data untuk melihat foto
Lihat Semua Foto

Anda dapat menggunakan data untuk melihat foto
Lihat Semua Foto

Anda dapat menggunakan data untuk melihat foto
Lihat Semua Foto

Masih kurang puas dengan itu Titus menyuruh untuk merubuhkan seluruh tembok Yerusalem yang besar itu. Dan mereka memang meruntuhkannya, hanya tembok bagian barat yang namanya “Western Wall” tidak dirobohkan. Itu memang sengaja ditingglkan sebagai tanda kebesaran/keperkasaan Romawi yang pernah menghancurkan tembok sebesar itu. “Western Wall” inilah yang sekarang disebut sebagai “Tembok Ratapan” tempat di mana orang Yahudi meratap dan berdoa untuk pemulihan Yerusalem.

Anda dapat menggunakan data untuk melihat foto
Lihat Semua Foto

Anda dapat menggunakan data untuk melihat foto
Lihat Semua Foto

Jenderal Titus benar-benar ingin menghapuskan kota Yerusalem dan karena itu ia memerintahkan para tentaranya untuk menebang seluruh pohon atau tanaman yang ada di Yerusalem sampai rata dengan tanah. Dan tidak boleh ada satu benda pun yang berdiri tegak tebih dari permukaan tabah. Juga seorang jenderal lain bernama Turnus Rufus (anak buah Titus) lalu memerintahkan para tentara Roma untuk ‘membajak’ Yerusalem untuk menghancurkan fondasi Yerusalem dan karena itu mereka lalu menggali bangunan-bangunan yang sudah runtuh itu sampai ke fondasi-fondasinya dan seluruh puing itu dipakai untuk mengubur kembali seluruh wilayah Yerusalem sehingga menjadi sebuah dataran. Selanjutnya para tentara Romawi itu disuruh mengambil cabang-cabang muda dari pohon-pohon yang sudah ditebang itu untuk ditanam secara tertatur di atas puing-puing itu sehingga diharapkan di kemudian hari tempat itu akan menjadi hutan. 

Flavius Josephus - Orang orang yang lewat tidak akan menduga bahwa tempat itu pernah didiami’.

Dengan demikian saat Titus meninggalkan Yerusalem, kota itu benar-benar tidak ada apa pun di sana dalam arti hurufiah. Akibat dari semua ini adalah generasi selanjutnya (apalagi kita sekarang ini) tidak pernah bisa mengetahui dengan pasti posisi dari sebuah tempat tertentu. Apalagi di kemudian hari bangsa-bangsa lain menduduki Yerusalem dan membangunnya kembali maka bagaimana bisa orang mengetahui secara tepat letak suatu bangunan atau tempat dahulunya?

Note : Karena itulah jangan terlalu percaya dengan publikasi-publikasi Holy Land Tour yang memastikan hampir semua tempat di Yerusalem. Semua tempat di Yerusalem yang dikunjungi dalam program “Holy Land Tour” sekarang ini keakuratannya di bawah 60% (menurut “tour guide” saya). 

Ya, sejak jenderal Titus (kemudian menjadi kaisar menggantikan ayahnya Vespasianus) menaklukkan Yerusalem dan membasmi orang-orang Yahudi, maka tamatlah riwayat Israel sebagai sebuah bangsa. Orang-orang Yahudi yang tersisa sudah dibuang dan terserak ke berbagai bangsa. Mereka meninggalkan tanah air mereka dan hati yang hancur lebur terutama karena ingatan mereka akan kota suci Yerusalem. Dalam pengembaraan mereka, air mata sering jatuh ketika mengingat kembali Yerusalem yang dulu dan doa-doa dinaikkan untuk pemulihan Yerusalem. Mereka terbiasa mengutipkan kembali ayat dari kita Yesaya untuk dinyanyikan :

Yes 62:1 - Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.

Ya! Itulah harapan mereka tapi mereka harus sadar bahwa secara realita mereka sudah tidak memiliki tanah air dan kota tercinta Yerusalem lagi. Mereka terhilang selama 2000 tahun dan baru kembali menjadi sebuah bangsa pada tanggal 14 Mei 1948 setelah perang dunia II berakhir. Demikianlah kisah pilu dari tanah perjanjian, dari kota Suci Yerusalem.

Info : kalau saudara tertarik dengan kisah sejarah Israel secara lengkap, silahkan memesan buku saya "ISRAEL : DULU, KINI DAN NANTI" (35 Pembahasan Sejarah Panjang Bangsa Israel) mulai dari zaman Abraham hingga akhir zaman.
KONDISI BANGSA YAHUDI PASCA KEHANCURAN YERU-SALEM (TAHUN 70 M) By. Esra Alfred Soru

Sumber : PELANGI KASIH MINISTRY


Pdt. Esra Alfred Soru : YERUSALEM.... OH..... YERUSALEM !!!





Kita sudah belajar tentang kisah kehancuran bangsa Yahudi dan kota Yerusalem. Kita juga sudah mempelajari kondisi tanah Yahudi (Palestina) dan kota Yerusalem sejak tahun 70 hingga 1948. Sekarang kita akan membahas kondisi orang Yahudi yang dibuang ke berbagai bangsa pasca kehancuran Yerusalem tahun 70 maupun juga pasca pemberontakan Bar Kokhba. Saya akan bagi pembahasan ini menjadi beberapa bagian :

I.     ORANG-ORANG YAHUDI DI NEGARA LAIN.


Setelah kehancuran kota Yerusalem dan hancurnya pasukan Bar Kokhba, maka pemerintah Romawi lalu membuang dan mengusir sebagian besar orang Yahudi ke berbagai wilayah kekaisaran Romawi. Memang ada sebagian kecil orang Yahudi yang masih tinggal di wilayah Palestina namun sebagian besar dari mereka sudah diserakkan ke berbagai negara dalam kekuasaan Romawi. Lalu bagaimana kehidupan orang Yahudi di negara-negara buangan ini? Saya pernah jelaskan bahwa salah satu akibat dari pembuangan orang Yahudi ke Babel adalah mereka menjadi orang-orang yang sangat mahir dalam dunia perdagangan. Keunggulan dalam dunia perdagangan ini terasa sampai saat ini di mana hampir seluruh produk di dunia ini dikuasai oleh orang Yahudi.

·         Makanan, minuman dan camilan. (Mc Donald, Pizza Hut, Coca Cola, Starbucks, Nesstle, dll)
·         Rokok (Banyak tetapi yang terkenal adalah Marlboro)
·         Permen (Mentos, Winston, dll)
·         Hiburan (Hollywood, Paramound Company, Walt Disney)
·         Kosmetik dan kecantikan (Estee Lauder, Loreal, Revlon, Johnson and  Johnson)
·         Komunikasi (Nokia dan Motorola)
·         Teknologi computer dan internet (IBM Comp, AT&T, Apple  Computer, Intel – Pentium, Yahoo, Microsoft, , Google, dll)
·         Media Massa (ABC, CNN, National Geographics, New York Times, The Washingtoin Post, Majalah Time, Kantor berita Reuters.
·         Olahraga (Roma Abramovic menguasai Chelsea, Malcom Glazer menguasai MU, David Dein menguasai Arsenal, pemilik CSKA Moscow, dll)
·         Perbankan dan valuta asing (Bank Dunia, IMF, George Shorosh)
·         Dan bidang-bidang usaha lain seperti persenjataan, penerbangan, pakaian, elektronik, konstruksi, kesehatan, minyak bumi, dll.









Hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan orang Yahudi di negara-negara buangan tersebut di mana mereka muncul sebagai pedagang-pedagang hebat sehingga mempunyai keunggulan dari sisi ekonomi. Kondisi ini memicu munculnya kebencian dari orang-orang pribumi terhadap orang Yahudi. Akibatnya di banyak negara orang Yahudi lalu ditekan, diusir dan dianiaya. Puncaknya pada sekitar abad pertengahan terjadi pengusiran besar-besaran terhadap orang Yahudi dari negara-negara bagian timur. Orang Yahudi dalam jumlah yang besar lalu berpindah ke negara-negara barat terutama di Spanyol. Dan hal yang sama terjadi yakni dalam waktu yang relatif singkat mereka lalu menguasai perekonomian. Ini mendatangkan kebencian terhadap mereka dari orang-orang Spanyol. Sementara itu kekristenan yang telah menyimpang (Katolik) mempunyai pandangan yang buruk terhadap orang Yahudi di mana mereka dianggap sebagai musuh Kristen karena telah membunuh Yesus Kristus. Paus lalu mengeluarkan sejumlah peraturan tentang orang Yahudi di Spanyol di mana orang Yahudi tidak diijinkan untuk memegang jabatan apa pun di dalam kehidupan bermasyarakat, semua orang Spanyol boleh meminjam uang dari orang Yahudi tetapi tidak boleh mengembalikannya dengan bunga, orang-orang Yahudi diwajibkan memakai pakaian khusus untuk bisa membedakan mereka dari orang asli Spanyol, orang-orang Yahudi lalu dimasukkan ke tempat khusus bernama ”GHETO”.

Anonim - Kaum Yahudi tidak meyakini kepercayaan Kristen bahwa Yesus adalah Anak Allah, dan banyak kaum Kristen yang menganggap penolakan untuk menerima sifat ketuhanan Yesus ini sebagai sikap arogan. Selama berabad-abad Gereja mengajarkan bahwa kaum Yahudi bertanggung jawab atas kematian Yesus, tanpa mengindahkan fakta, sebagaimana yang diyakini para sejarawan hari ini, bahwa Yesus dieksekusi oleh pemerintah Romawi karena para petinggi menganggapnya sebagai ancaman politis terhadap kekuasaan mereka. Selain konflik bermuatan agama terdapat juga konflik ekonomi. Para penguasa memberlakukan pembatasan-pembatasan atas kaum Yahudi, yaitu dengan melarang mereka menduduki posisi-posisi tertentu dan menjadi pemilik tanah. (Antisemitisme : www. www.ushmm.org)

Akibat dari tekanan seperti ini maka banyak orang Yahudi meninggalkan Spanyol dan pindah ke Portugis. Tapi kemajuan mereka dalam bidang ekonomi lagi-lagi menyulut kebencian masyarakat lokal terhadap mereka. Ketika Perang Salib berkobar, kekristenan (Katolik) pada saat itu bukan hanya membenci Islam tetapi juga orang Yahudi. Dampaknya adalah terjadilah pembantaian besar-besaran terhadap orang Yahudi di Portugis yang memang mayoritas Katolik. Dalam insiden ini, ada skeitar 20.000 orang Yahudi dibantai. Orang Portugis lalu menjarah seluruh harta milik orang Yahudi, membakar semua rumah ibadah mereka dan mengumpulkan kitab-kitab Taurat orang Yahudi sebanyak 24 truk dan membakar habis semuanya. Mereka lalu mengusir orang Yahudi secara besar-besaran dari seluruh wilayah Portugis. Orang Yahudi lalu meninggalkan Portugis dan masuk ke wilayah Perancis tetapi lagi-lagi di Perancis mereka mengalami nasib yang tidak jauh beda. Kemajuan ekonomi mereka menyebabkan kebencian yang besar terhadap mereka. Pada saat itu di seluruh Eropa terjadilah sebuah bencana penyakit sampar yang dikenal sebagai ”MAUT HITAM”. Banyak orang mati karenanya, termasuk orang-orang di Perancis. Entah darimana lalu muncullah isu dan fitnah terhadap orang Yahudi di Perancis di mana dikatakan bahwa kematian-kematian itu disebabkan karena orang-orang Yahudi membuang racun di dalam setiap sumur dan sungai yang ada di Perancis. Akibat dari ini maka orang-orang Perancis memberikan 3 alternatif bagi orang Yahudi :

Anonim - Di Spanyol pada tahun 1400-an, kaum Yahudi dipaksa pindah ke agama Kristen, meninggalkan negara tersebut, atau dieksekusi. (Antisemitisme : www.ushmm.org)

Dari Perancis orang Yahudi lalu lari ke Jerman. Di Jerman mereka berkembang dengan cepat secara ekonomi. Lagi-lagi faktor ekonomi ini menyebabkan terjadinya kebencian terhadap mereka hingga munculnya sebuah isu dan fitnahan bahwa orang-orang Yahudi telah diam-diam menangkap anak-anak orang Kristen dan memakan daging mereka dalam perayaan Paskah orang Yahudi. Ini membuat orang Jerman menjadi marah dan menindas orang-orang Yahudi secara hebat dan mengusir mereka dari wilayah-wilayah Jerman.  Orang-orang Yahudi yang diusir dari Jerman itu lalu melarikan diri ke Belanda, Polandia dan Rusia. Tapi lagi-lagi mereka mendapatkan perlakuan yang tidak baik di 3 negara ini terutama di Polandia dan Rusia. Peraturan khusus dikeluarkan untuk orang Yahudi di mana mereka tidak diijinkan untuk bertani/berdagang secara besar-besaran (hanya boleh kecil-kecilan saja), mereka tidak boleh menduduki jabatan penting di dalam masyarakat, dan tidak ada jaminan bagi nyawa seorang Yahudi.

Anonim - Di Rusia dan Polandia pada akhir tahun 1800-an pemerintah mengorganisasi atau tidak mencegah serangan-serangan kekerasan terhadap pemukiman Yahudi, yang dinamakan dengan pogrom, kala gerombolan orang membunuh kaum Yahudi dan menjarah rumah dan toko mereka. (Antisemitisme : www.ushmm.org).

Demikianlah nasib orang Yahudi secara umum di negara-negara lain. Mereka dibenci, dimusuhi, diperlakukan dengan tidak adil, diusir bahkan dibunuh dan dibantai.

George Washington – ”....setiap negara yang dahulu memburu mereka seperti hama masyarakat...”

Lukas Tjandra – ”...orang Yahudi diusir, tercerai-berai ke seluruh dunia, menjadi bangsa tak bernegara, menyusuri ujung-ujung bumi, terombang-ambing tak menentu, mewarisi kebencian yang kosong! Membuat orang yang mendengarnya menghela nafas! (Latar Belakang PB 1, hal. 194).

Akibat dari semua ini maka pada tahun 1896 seorang Yahudi bernama ”THEODORE HERZL” mempelopori sebuah gerakan untuk orang Yahudi yang namanya ”ZIONISME” yang bertujuan untuk mengusakan sebuah daerah/negara di mana orang Yahudi bisa hidup dengan aman dan mengatur diri mereka sendiri.




Theodore Herzl –  Kami adalah masyarakat. Kami mencoba untuk tetap hidup dan berbaur dengan masyarakat lain. Kami tidak dihargai. Begitu banyak penyerangan terhadap orang-orang Yahudi di berbagai negara, Rusia, Rumania, Jerman, Perancis. Saya tidak percaya adanya kedamaian lagi. Jadi ijinkan kami untuk memerintah sebuah area di dunia ini di mana kami dapat mendirikan negara kami sendiri. Ada dua negara yang sesuai, Palestina dan Argentina. Pada kedua wilayah itu banyak orang Yahudi tinggal. Kami akan mencapai kesepakatan dengan penduduk yang telah ada dan menawarkan untuk membangun jalan-jalan yang baru, akan meningkatkan kesejahteraan di dalam negara-negara di sekitar kami melalui berbagai cara”.

Selanjutnya, nasib mereka cukup baik setelah bergulirnya reformasi Protestan oleh Martin Luther. Gara-gara reformasi ini juga berubalah cara pandang banyak orang tentang perang salib sehingga penentangan terhadap perang salib juga muncul dari kalangan Kristen sendiri. Ketika Protestanisme mulai berkembang dan merambah hampir seluruh negara Eropa, maka ini membawa angin segar bagi orang Yahudi di mana orang-orang Protestan memperlakukan mereka dengan baik. (Kecuali di Rusia dan Skotlandia). Angin kebebasan ini dimanfaatkan oleh orang-orang Yahudi untuk berkembang secara pesat. Mereka lalu menyebar ke hampir seluruh negara di dunia, termasuk ke negara-negara yang dulunya pernah mengusir mereka. Karena itu masa setelah Protestan berkembang, orang Yahudi pun menyebar ke negara-negara Eropa, bahkan seluruh dunia seperti Polandia, India, Ukraina, Pakistan, Myanmar, Bangladesh, Cina, Italia, Belgia, Jerman, Inggris, Amerika, Spanyol, Iran, Irak, Perancis, Portugis, Kanada, Amerika, Inggris, Brasil, Australia, dll.

Bagaimana dengan di Indonesia? Saudara jangan kira orang Yahudi tidak sampai ke Indonesia. Ingat bahwa orang Yahudi di Belanda cukup banyak dan Belanda menjajah Indonesia. Indonesia bagi Belanda saat itu adalah daerah penghasil rempah-rempah untuk perdagangan dan orang Yahudi adalah jago dalam bidang perdagangan. Karena itu mustahil kalau orang Yahudi di Belanda tidak ”melirik” Indonesia yang saat itu bernama ”Hindia Belanda”.

M. Wibowo –  Konon warga Yahudi sudah banyak berdiam di Indonesia sejak jaman kolonial Belanda, khususnya di Jakarta, tapi tidak ada tanggal pasti kaum Yahudi menetap di Indonesia. Sebuah situs komunitas Yahudi dunia mencatat bahwa pada tahun 1850, seorang utusan dari Jerusalem, Jacob Saphir, yang mengunjungi Batavia (Jakarta), bertemu dengan seorang pedagang Yahudi dari Amsterdam yang menyebutkan adanya 20 keluarga Yahudi dari Belanda atau Jerman tinggal di sana, termasuk anggota pasukan kolonial Belanda. Beberapa orang Yahudi juga tinggal di Semarang dan Surabaya. Mereka punya beberapa hubungan dengan agama Yudaisme (ajaran Yahudi). Atas permintaan Saphir, komunitas Amsterdam mengirimkan rabbi yang mencoba mengorganisasikan jemaat di Batavia dan Semarang. Sejumlah Yahudi dari Baghdad atau asli orang Baghdad dan dari Aden juga bermukim di Jawa. Pada tahun 1921, utusan Zionis dari Israel yang bernama Cohen memperkirakan bahwa hampir ada 2000 orang Yahudi yang tinggal di Jawa. (Yahudi Indonesia, hal. 126).

M. Wibowo –  Yahudi Indonesia menderita ketika pendudukan Jepang di Indonesia, dan mereka dipaksa untuk bekerja di kemah. Setelah perang, Yahudi yang dilepas menemui berbagai masalah, dan banyak yang berimigrasi ke Inggris, Amerika Serikat, Australia dan Israel. Pada akhir 1960-an, diperkirakan 20 Yahudi tinggal di Jakarta dan 25 tinggal di Surabaya. Pada sensus penduduk tahun 2000, orang Indonesia yang menyatakan sebagai suku Yahudi berjumlah sekitar 200 orang saja. Mereka memiliki sebuah sinagoge di Suarabaya, Jawa Timur. (Yahudi Indonesia, hal. 124).





Beberapa artis Indonesia ditengarai adalah keturunan Yahudi (Nafa Urbach, Cornelia Agatha, Ahmad Dhani, Maria Renata, Xaviera Hollander).




M. Wibowo –  Beberapa tokoh  berdarah Yahudi Indonesia di antaranya : Marini Sardi, artis. Yapto Suryasumarno, politikus, tokoh pemuda. Nafa Urbach, artis. Cornelia Agatha, artis. Xaviera Hollander, penulis, bintang erotika , pengusaha. Ahmad Dhani, vokalis grup band Dewa 19. (Yahudi Indonesia, hal. 126).

Di antara negara-negara di mana orang Yahudi berkembang dengan pesat adalah Jerman. Menurut sensus bulan Juni 1933, penduduk Yahudi di Jerman berjumlah sekitar 500.000 jiwa dan 80% dari mereka (400.000) sudah berkebangsaan Jerman. Tidak semuanya beragama Yahudi. Ada yang sudah menjadi Katolik/Protestan.

Sekian lama orang Yahudi di Jerman hidup dengan aman bahkan mereka bekerja dalam berbagai profesi penting seperti guru, dosen, tentara, hakim, dll. Tetapi bencana mulai datang atas mereka ketika seorang kanselir Jerman dari partai Nazi bernama ”ADOLF HITLER” menjadi pemimpin tertinggi di Jerman.





Dalam Perang Dunia II, Jerman dibawah Hitler berhasil menaklukan berbagai negara yang lalu tunduk di bawah Jerman. Dan total orang Yahudi di seluruh daerah jajahan Jerman itu sekitar 9 juta orang. Pemikiran Adolf Hitler sangat dipengaruhi oleh seorang politikus Austria bernama Karl Lueger yang sangat anti terhadap orang Yahudi. Hitler lalu mengadopsi pemikiran Lueger tentang ”ras unggul” di mana teorinya adalah dunia ini akan menuju pada suatu kualitas yang lebih baik kalau ”ras unggul” dipertahankan dan dikembangbiakkan, sedangkan ras-ras yang lain adalah ras buruk yang harus dimusnahkan. Menurut Hitler, ras unggul itu adalah ras Aryan, ras asli Jerman. Dan ras inilah yang mempunyai hak hidup. Sedangkan orang-orang yang cacat secara fisik dan mental adalah ras buruk yang tidak pantas untuk dibiarkan hidup. Karena itu diawal Perang Dunia II, Hitler memerintahkan untuk membunuh / membantai semua orang yang cacat fisik maupun mental. Ia dibantu oleh para dokter untuk melakukan pembunuhan-pembunuhan ini. Dari tahun 1940-1945, total ada 200.000 orang cacat yang dibunuh oleh Hitler. Bagaimana cara pembunuhan itu?

Anonim – “…..mereka dibunuh di dalam kamar-kamar gas yang dirancang secara khusus. Bayi dan anak kecil penyandang cacat juga dibantai lewat suntikan obat dengan dosis yang mematikan atau dengan cara dibiarkan kelaparan. Mayat korban dibakar di dalam oven besar yang disebut krematorium”. (Pemerintahan Nazi : www. www.ushmm.org).


Hitler juga menetapkan beberapa kalangan lagi sebagai ”ras buruk” dan karenanya ia juga membantai mereka semuanya.




Tindakan gila dari Hitler ini mendapat protes yang sangat besar dari banyak kalangan terutama orang-orang Yahudi yang mempunyai kedudukan yang tinggi. Ini membuat Hitler sangat marah dan membenci Yahudi. Pada Maret 1933, Hitler mengkoordinasi penyerangan brutal terhadap orang-orang Yahudi di Jerman. Tentara-tentara Nazi menyerang toko-toko serba ada milik orang Yahudi di kota-kota Jerman, mereka memasuki ruang-ruang sidang untuk menyeret para hakim dan pengacara Yahudi ke jalan-jalan di mana mereka menerima aksi-aksi penghinaan oleh publik. Nazi juga melakukan pemboikotan nasional atas usaha-usaha Yahudi di Jerman, dan Hitler juga memecat seluruh PNS yang berdarah Yahudi. Semua pekerja / manager di perusahaan-perusahaan yang berdarah Yahudi wajib di PHK.

Sementara itu dari Paris terdengar kabar bahwa seorang pemuda Yahudi telah membunuh seorang petinggi Jerman di Paris. Ini membuat Nazi begitu marah dan pada malam tanggal 9 November 1938, aksi kekerasan terhadap kaum Yahudi pecah di seluruh Reich. Dalam dua hari, lebih dari 250 sinagoge dibakar, lebih dari 7.000 tempat usaha milik kaum Yahudi dirusak dan dijarah, lusinan orang Yahudi dibunuh, dan kuburan, rumah sakit, sekolah, serta tempat tinggal kaum Yahudi dijarah sementara kepolisian dan pemadam kebakaran hanya berdiam diri.





Keesokan paginya 30.000 laki-laki Yahudi-Jerman ditangkap untuk "kejahatan" mereka sebagai orang Yahudi dan dikirim ke kamp-kamp konsentrasi, tempat di mana ratusan di antaranya tewas. Sejumlah perempuan Yahudi juga ditangkap dan dikirim ke penjara setempat. Usaha-usaha milik kaum Yahudi tidak diizinkan beroperasi kembali kecuali jika dikelola oleh orang non-Yahudi. Jam malam diberlakukan bagi kaum Yahudi, yang membatasi jumlah jam mereka boleh keluar rumah. Anak-anak Yahudi sebelumnya sudah dilarang memasuki museum, tempat bermain umum, serta kolam renang, dan kini mereka dikeluarkan dari sekolah-sekolah umum. Karena putus asa, banyak orang dewasa Yahudi yang melakukan bunuh diri dan banyak keluarga yang berupaya keras keluar meninggalkan Jerman.

Pada tahun 1939, sekitar 900 orang Yahudi melarikan diri dari Jerman dengan menggunakan kapal St. Louis hendak menuju Kuba. Sebelumnya mereka telah mendapat izin masuk oleh pemerintah Kuba karena lobi orang Inggris, tapi begitu kapal St. Louis berlabuh di pelabuhan Havana, mereka mendapat kabar bahwa pemerintah Kuba menarik kembali izinnya dan tidak mengijinkan 1 orang Yahudi pun turun di sana.



Mereka lalu melanjutkan pelayaran mereka ke Amerika, tapi sesampainya mereka Florida, mereka pun ditolak pemerintah Amerika sehingga dengan putus asa mereka terus berlayar ke Eropa. Untunglah sejumlah negara Eropa mau menerima mereka (Belgia menampung 214 jiwa, Belanda 181, Inggris Raya 287, dan Prancis 224). Ini semua membuat Hitler sangat marah sehingga ia akhirnya menetapkan orang Yahudi sebagai “ras buruk” yang layak untuk dimusnahkan seperti orang-orang cacat yang dibasmi sebelumnya. Karena Nazi saat itu berkuasa hampir di seluruh negara Eropa, maka Hitler lalu mengumpulkan semua orang Yahudi di seluruh negara jajahannya dan menempatkan mereka pada kamp-kamp konsentrasi. (Ada sekitar 3 juta orang Yahudi).







Di kamp-kamp konsentrasi ini mereka tidak diberi makan dengan baik sehingga banyak yang mati kelaparan.









Ada banyak yang siksa sampai mati.




Juga secara perlahan-lahan (kadang-kadang perorangan atau pun secara berkelompok) orang-orang Yahudi ini ditembak mati.









Sisanya (hampir 3 juta orang) dimasukkan dalam ruangan yang dikunci dan disemprotkan gas beracun ke dalamnya sehingga pada saat itu jutaan orang Yahudi tewas secara menggenaskan. Hampir seluruh kota di mana kamp-kamp konsentrasi itu berada, dipenuhi dengan mayat orang-orang Yahudi. Mayat-mayat ini ditumpukkan disepanjang jalan-jalan di kota-kota Jerman lalu diangkut dengan truk dan kereta api untuk dikuburkan secara massal.

























Insiden ini dikenal dengan istilah ”HOLOCAUST” (PBB menetapkan tanggal 27 Januari sebagai hari peringatan Holocaust). Orang Yahudi yang mati dalam insiden Holocaust ini sekitar 3 juta tapi sebelumnya Hitler telah membantai sekitar 3 juta orang Yahudi sehingga total orang Yahudi yang dibunuh oleh Hitler adalah 6 juta orang. Ini semua jelas ancaman bagi komunitas orang Yahudi karena jumlah ini adalah 2/3 dari komunitas Yahudi yang ada di seluruh Eropa.


II.    TERBENTUKNYA NEGARA ISRAEL MODERN.

Beberapa tahun sebelum peristiwa Holocaust ini terjadi, kabar bahwa orang Yahudi telah mengalami penganiayaan yang hebat di berbagai negara telah menjadi isu internasional. Dan ini menggoncang komunitas Yahudi di seluruh dunia. Mereka pun kembali memikirkan misi Zionisme yang dikumandangkan Theodore Herzl pada tahun 1896 :

Theodore Herzl –  ”Kami adalah masyarakat. Kami mencoba untuk tetap hidup dan berbaur dengan masyarakat lain. Kami tidak dihargai. Begitu banyak penyerangan terhadap orang-orang Yahudi di berbagai negara, Rusia, Rumania, Jerman, Perancis. Saya tidak percaya adanya kedamaian lagi. Jadi ijinkan kami untuk memerintah sebuah area di dunia ini di mana kami dapat mendirikan negara kami sendiri. ..... ”

Karena itu Zionisme internasional dengan serius memikirkan dan mengupayakan adanya sebuah wilayah di dunia ini untuk dapat menjadi tempat tinggal bagi orang Yahudi di mana mereka yang mengatur rumah tangga mereka sendiri tanpa ditindas oleh bangsa-bangsa lain. Sesuai dengan pidato Theodore Herzl, maka 2 wilayah menjadi sasaran mereka yakni Palestina dan Argentina. Tetapi kelihatannya tanah Palestina lebih diminati karena faktor sejarah di mana itu memang tanah yang dijanjikan Tuhan pada mereka dan bangsa mereka pernah hidup dan jaya di sana.

Pada saat Perang Dunia I, negara Inggris mendukung Arab Saudi untuk memberontak terhadap Ottoman Turki dan sebagai imbalannya, Arab lalu memberikan wilayah Palestina dan Yerusalem kepada Inggris. Dengan demikian seluruh wilayah Palestina ada dalam kuasa Inggris sejak tahun 1917.  Hubungan yang baik antara Perdana Menteri Inggris saat itu Arthur Balfour dengan seorang Zionis kaya raya dan berpengaruh bernama Lord Rothschild berujung dengan penawaran Balfour kepada Rothschild untuk memberikan wilayah Palestina bagi orang Yahudi. Lewat berbagai proses dan lobi yang panjang dan rumit, akhirnya muncullah apa yang dikenal sebagai ”DEKLARASI BALFOUR” (2 November 1917).

Deklarasi Balfour – ”Saya begitu senang menyampaikan pada anda, atas nama pemerintah yang mulia, deklarasi simpati bersamaan dengan aspirasi tekah dikumpulkan dan disetujui oleh kabinet. Pemerintah yang mulia mendukung pembentukkan di dalam Palestina sebagai kampung halaman nasional bagi orang-orang Yahudi, dan akan menguoayakan segala sesuatu untuk mencapai tujuan ini. Hal ini dapat dimengerti bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi pihak sipil dan hak-hak keagamaan dari keberadaan komunitas non Yahudi di Palestina”.

Pada saat itu mayoritas penghuni wilayah Palestina adalah orang-orang Arab yang selama sekitar 1000 tahun telah menduduki wilayah tersebut sebagai akibat dari kekuasaan Islam atas wilayah Palestina hingga tumbangnya Dinasti Ottoman Turki. Ketika ”DEKLARASI BALFOUR” disosialisasikan, maka orang-orang Arab di Palestina mengadakan aksi protes dan menolak kehadiran orang-orang Yahudi di dalam wilayah mereka. Tetapi negara Inggris sebagai penguasa Palestina tidak mempedulikannya. Inggris lalu mengeluarkan apa yang dikenal sebagai ”MEMORANDUM BALFOUR”.

Memorandum Balfour – ”Di Palestina, kami tidak menganjurkan untuk meneruskan proses konsultasi  dengan penduduk setempat. Keempat kekuatan besar berkomitmen pada Zionisme, tidak peduli benar atau salah. Zionisme adalah lebih penting daripada 7000 orang Arab yang saat ini menduduki Palestina”.

Setelah keputusan ini dikeluarkan, mulailah orang Yahudi dari berbagai negara dianjurkan untuk pulang ke tanah Palestina. Dan saat itu ada sekitar 35.000 orang Yahudi memasuki Palestina. Kedatangan mereka ditolak oleh orang-orang Arab di Palestina dan mereka mengadakan penyerangan terhadap orang-orang Yahudi (tahun 1936) tetapi Inggris lalu turun tangan dan menaklukan mereka. Sejak saat itu orang Yahudi dari berbagai belahan dunia terus berdatangan di wilayah Palestina termasuk korban-korban Holocaust yang merasa tidak ada lagi tempat aman bagi mereka di dunia ini. Tetapi orang-orang Arab Palestina tidak mau merelakan tanah mereka untuk orang Yahudi dan sejak saat itulah permusahan Arab – Yahudi di mulai sampai saat ini.

Royal Commission – Konflik yang tidak terhentikan telah terjadi di antara kedua komunitas. Sekitar 1 juta orang Arab berselisih dengan 400.000 orang Yahudi.

Melihat kondisi seperti ini, Inggris lalu akhirnya menarik diri dari rencana mula-mula mereka sehingga orang Yahudi di Palestina tanpa dukungan sama sekali. Mereka mulai berjuang dari diri mereka sendri.

Sementara ketegangan terjadi di Palestina, pecahlah insiden Holocaust di Jerman di bawah Hitler. Ini lalu memicu urgensitas dari pembentukan negara Israel di Palestina. Masalah ini lalu di bawah ke tingkat internasional di PBB pada tanggal 27 November 1947 dan dilakukan voting terhadap negara-negara anggota PBB terhadap rencana pembentukan negara Israel di Palestina. Pada saat itu Zionisme internasional mengadakan lobi politik ke PBB untuk menyetujui pembentukan negara Israel di Palestina. Hasilnya adalah 13 negara menolak, 10 negara abstain (termasuk Inggris) dan 33 negara menyetujuinya termasuk Amerika Serikat. Dan keputusannya adalah wilayah Palestina akan dibagi menjadi 2 yakni untuk Arab Palestina di bagian barat laut yang berbatasan dengan Mesir. Sisanya diberikan kepada orang Yahudi sedangkan Yerusalem langsung dikendalikan oleh PBB. Setelah keputusan itu Zionisme lalu mempersiapkan segala sesuatu untuk pembentukan negara mereka. Tetapi perlawanan mulai datang dari orang Arab. Peperangan pun terjadi dengan diusirnya orang-orang Arab dari wilayah Israel yang ditetapkan PBB. Akhirnya pada tanggal 14 Mei 1948, jam 4 sore, David Ben-Gurion mengumumkan negara Israel merdeka.


Proklamasi Kebangkitan Bangsa Israel


Israel adalah cikal bakal bangsa Yahudi, mereka sedemikian terbiasa dalam hal-hal rohani, keagamaan dan jabatan internasional, sekrang mereka meraih kemerdekaan, pertama-tama mereka membangun makna budaya nasional maupun internasional, mereka mengutip catatan ayat-ayat Alkitab untuk disambungkan dan dipraktekan pada dunia.

Orang-orang Yahudi diusir untuk meninggalkan tanah Israel, tercerai-berai ke berbagai negara, mereka tetap mengenang tanah ini, senantias berdoa mengarapkan untuk kembali ke tanah air mereka, mengembalikan negeri mereka kepada kebangsaan.

Dengan desakan kesatuan yang bersejarah ini, orang-orang Yahudi selama ratusan tahun berupaya untuk pulang ke tanah nenek moyang mereka, juga membangun kembali negeri mereka. Puluhan tahun akhir-akhir ini mereka berduyun-duyun pulang ke negaranya, membuka lahan, menggalangkan pemakaian bahasa Ibrani, membangun kota-kota, menciptakan masyarakat yang penuh dinamis dan bersemangat baja, memiliki ciri khas budaya perekonomian mandiri, mereka mencari kedamaian, juga mempersenjatai diri dari serangan musuh, mereka memberi angin kemasyuran kepada negara dan penduduk mereka, dengan pengharapan yang tinggi terhadap kemerdekaan.

Tahun 1897, sidang Zionism pertama diproklamasikan, rakyat Yahudi mempunyai hak untuk turut membangun negeri, sidang ini resmi didirikan atas pengaruh Theodore Herzl.

Hal ini diakui berdasarkan sumpah Balfour (The Balfour Declaration) pada tanggal 2 November 1917, dan disaksikan oleh anggota pengurus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terhadap hubungan bersejarah bangsa Israel dan bangsa Palestina dan hak untuk berpartisipasi membangun negeri, detik ini diakui.

Karena berkali-kali mereka mengalami pembantaian, membuat jutaan orang-orang Yahudi yang diam di daratan Eropa menjadi pilu, sekali lagi menjadi bukti kebutuhan yang mendesak atas kebebasan orang-orang Yahudi di perantauan, harus membangun negara Yahudi, supaya orang-orang Yahudi dapat kembali ke tanah air mereka, menikmati bernegeri, kebangsaan, kesederajatan.

Kehidupan setelah mereka disiksa di Eropa, dan orang-orang Yahudi yang tercerai berai, sekalipun menghadapi banyak kesulitan, halangan, mara bahaya, mereka tetap berjuang untuk pulang ke taha Israel, dan mereka tidak pernah berhenti untuk meningkatkan kehidupan yang layak, bebas, hidup gotiong royong di atas negeri leluhur mereka.

Pada Perang Dunia II, orang-orang Yahudi Palestina dengan segenap tenaga membantu negara-negara yang mencintai kebebasan, dan melawan kuasa jahat Nazi, pengorbanan dan perjuangan prajurit mereka, membuat mereka mempunyai kedudukan yang sederajat dengan negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Tanggal 29 November 1947, setelah disahkan di sidang  anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, mereka berketetapan membangun negara Yahudi sebagai kebutuhan negara Palestina, dalam sidang itu penduduk yang berdiam di sana mereka wajib membantu untuk mensukseskan rencana ini. Keputusan anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa ini adalah tidak dapat disangkali.

Rakyat Yahudi seperti negeri-negeri lain, di dalam negeri yang diagungkan, mereka berhak menikmati kehidupan yang merdeka, ini adalah hak kodrat alami.

Karena itu, anggota parlemet rakyat kami, mewakili rakyat Yahudi Palestina dan Ggerajakan Zionis Dunia (World Zionism Movement) di bawah pengawasan negara Inggris, hingga hari ini, berlandaskan hak alami dan yang bersejarah dalam bangsa Yahudi, dan berdasarkan ketetapan Perserikatan Bangsa-Bangsa, berhimpun di depan sidang ini mengumumkan negara Yahudi yang didirikan di atas tanah Palestina, di sebut negara Israel. Di sini kami memproklamasikan sejak dari pengawasan negara Inggris dari tanggal 14 Mei 1948 telah selesai hingga ketetapan (ketetapan yang ditetapkan wakil-wakil rakyat pada tanggal 1 November 1948), mengangkat parlemen resmi, di antaranya ada wakil-wakil rakyat yang memegang tampuk pemerintahan, tetapi dalam parlemen dibentuk pemerintahan sementara negeri Israel.

Negara Israel menyambut orang-orang Yahudi di perantauan untuk pulang ke tanah air mereka, meningkatkan perkembangan dan perdagangan yang berfaedah bagi rakyat, berdasarkan cita-cita para nabi tentang kebebasan, keadilan dan damai, dan sebagainya sebagai prinsip dasar dan tidak membedakan agama, pendidikan dan budaya, memelihata Tanah Suci keagaamaa, dengansegenap hati mematuhi prinsip-prinsip Dekrit Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Negara Israel bersiap diri untuk bergabung dan bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan wakil-wakilnya, sebagai konsekuensi ketetapan Sidang Raya pada tanggal 29 November 1947, juga mngambil tindakan, demi mensukseskan Perserikatan Ekonomi (Economic Union) Palestina.

Kami berseru kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membantu rakyat Yahudi membangu negeri mereka sendiri, dan membiarkan mereka masuk sebagai salah satu anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Di dalam masa penjajahan, kami mohon semua penduduk Israel yang berwarga negara Arab, memelihara perdamaian, berkewajiban memajukan bangsa, mereka menikmati hak mutlak dalam berbangsa, dan memiliki hak sebagai wakil dalam persekutuan-persekutuan yang bersifat sementara atau permanen.

Kami berseru kepada negara-negara tetangga dan rakyatnya, kami mengulurkan tangan perdamaian, memohon mereka demi kerjasama mereka antara keuntungan bersama dengan negara Yahudi yang merdeka, negara Israel bersedia memberikan sumbangsih untuk kemakmuran di sekitar Timur Tengah.

Kami berseru kepada bangsa Yahudi di seluruh dunia untuk berhimpun di satu lokasi, wajib ikut menanggung kaum pengungsi dan perkembangannya, bersatu bersama kami, supaya tergenapi mimpi penyelamatan negara Israel pada zaman ini.

Demi percaya kepada Allah yang Mahaesa, kami pada tanggal 14 Mei 1948, kalender Yahudi 5708 bulan Iyar tanggal 5 menjelang hari Sabat, di tanah air kami Tel Aviv dalam sidang rapat darurat, kami memproklamasikan kemerdekaan ini.



Sejak saat itu gelombang orang Yahudi dari berbagai negara pulang ke tanah air mereka, tanah yang dijanjikan Allah kepada nenek moyang mereka Abraham, Ishak dan Yakub. Namun tidak sedikit juga yang tetap tinggal dan menjadi warga di negara-negara lain yang tersebar di seluruh dunia. Demikianlah bangsa Israel yang tidak bernegara selama hampir 2000 tahun itu akhirnya kembali muncul dalam sejarah sebagai sebuah negara yang sah yang harus diakui dunia internasional.


III. TINJAUAN ALKITAB & APLIKASI PRAKTIS.

Dalam beberapa seri dari khotbah Israel ini kita sudah melihat bahwa peristiwa-peristiwa di dunia yang berkenaan dengan kehidupan bangsa Israel, semuanya ternyata sudah dinubuatkan di dalam Kitab Suci. Tidak ada satu pun yang bersifat kebetulan. Demikian juga kali ini, tadi sudah saya gambarkan bagaimana kehidupan orang Yahudi di negara-negara lain di mana nasib mereka sangat buruk. Diusir, dianiaya, disiksa, dibunuh/dibantai. Ternyata ini pun tidak kebetulan karena ini sudah dinubuatkan dalam Kitab Suci.

Ul 28:63-67 – (63) ”.... kamu akan dicabut dari tanah, ke mana engkau pergi untuk mendudukinya. (64) TUHAN akan menyerakkan engkau ke antara segala bangsa dari ujung bumi ke ujung bumi; ....(65) Engkau tidak akan mendapat ketenteraman di antara bangsa-bangsa itu dan tidak akan ada tempat berjejak bagi telapak kakimu; TUHAN akan memberikan di sana kepadamu hati yang gelisah, mata yang penuh rindu dan jiwa yang merana. (66) Hidupmu akan terkatung-katung, siang dan malam engkau akan terkejut dan kuatir akan hidupmu. (67) Pada waktu pagi engkau akan berkata: Ah, kalau malam sekarang! dan pada waktu malam engkau akan berkata: Ah, kalau pagi sekarang! karena kejut memenuhi hatimu, dan karena apa yang dilihat matamu.

Demikian juga tadi sudah saya jelaskan bahwa melalui jalan yang begitu pelik dan sukar, akhirnya orang Yahudi bisa kembali ke tanah air mereka, tanah Palestina. Lagi-lagi ini juga bukan kebetulan karena peristiwa ini sudah dinubuatkan juga di dalam Kitab Suci.
Yer 16:15b : .”... Sebab Aku akan membawa mereka pulang ke tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyang mereka.

Yeh 11:16-17 – (16) Oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Walaupun Aku membawa mereka jauh-jauh di antara bangsa-bangsa dan menyerakkan mereka di negeri-negeri itu dan Aku menjadi tempat kudus yang sedikit artinya bagi mereka di negeri-negeri di mana mereka datang, (17) oleh sebab itu katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan menghimpunkan kamu dari bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri di mana kamu berserak, dan Aku akan memberikan kamu tanah Israel.

Yeh 34:13 - Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu.

Yeh 36:24 - Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu.

Yeh 37: (21) katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. (22) Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. (25) Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya ........(26) .... Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak ..... (27) .... Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. (28) Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya."

Amos 9:14-15 – (14) Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya. (15) Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka," firman TUHAN, Allahmu.

Di sini kita bisa melihat lagi bahwa ternyata jalannya sejarah Israel ini semuanya telah dirancangkan dengan matang oleh Allah sehingga tidak ada satu pun yang bersifat kebetulan. Allah benar-benar mengontrol sejarah ini!

Setelah mengetahui semua kisah perjalanan bangsa Israel ini (terutama kemerdekaan mereka) lalu apa pelajaran rohani bagi kita? Saya melihat minimal ada 2 pelajaran rohani di dalamnya :

a.    Allah adalah sumber segala keberhasilan.

Tadi Sudah saya jelaskan secara singkat bagaimana proses hingga terbentuknya negara Israel di mana ada banyak pihak yang terlibat di dalamnya. (Theodore Herzl, Zionisme, Inggris, Arthur Balfour, Hitler dan Nazi, Amerika, PBB dan David Ben-Gurion). Jadi rupanya ada banyak ”tangan” yang bekerja di balik pulangnya orang Israel ke tanah air mereka dan terbentuknya negara Israel modern. Tetapi kalau kita melihat ke dalam nubuatan-nubuatan yang ada, semuanya berkata bahwa Tuhanlah yang melakukan semuanya itu.

Yer 16:15b : .”... Sebab Aku akan membawa mereka pulang ke tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyang mereka.

Yeh 11:17 – ”.... Aku akan menghimpunkan kamu dari bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri-negeri di mana kamu berserak, dan Aku akan memberikan kamu tanah Israel.

Yeh 34:13 - Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu.

Yeh 36:24 - Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu.

Yeh 37: (21) katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. (22) Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. (25) Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya ........(26) .... Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak ..... (27) .... Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. (28) Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya."

Amos 9:14-15 – (14) Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya. (15) Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka," firman TUHAN, Allahmu.

Jadi biar pun secara manusia ada banyak ”tangan” yang ikut campur di dalam pulangnya orang Israel, tetapi sebenarnya tangan Tuhanlah yang bekerja di balik semuanya itu. Orang Yahudi akhirnya bisa pulang ke tanah air mereka tetapi dari terang Firman Tuhan yang ada kita harus simpulkan bahwa bukan Zionisme yang menyebabkannya, bukan negara Inggris / Amerika / PBB yang menyebabkannya, bukan Theodore Herzl / Arthur Balfour / David Ben-Gurion yang menyebabkan semuanya. Yang menyebabkan semuanya adalah Tuhan Allah Israel itu.

Semua ini mengajarkan pada kita bahwa Tuhanlah sumber segala keberhasilan.

Maz 127:1 – ”Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

Semua usaha manusia tanpa campur tangan Tuhan maka akan sia-sia. Ingat pengalaman Petrus menjala ikan. Karena itu jangan sekali-kali merasa bahwa kita cukup kuat untuk berhasil tanpa Tuhan. Sebaliknya, libatkanlah Tuhan di dalam pekerjaan saudara, rumah tangga saudara, pendidikan saudara, pergaulan saudara, dan pelayanan saudara.

b.    Akhir zaman sudah dekat, di ambang pintu.

Sepanjang khotbah Israel kita telah melihat bahwa jalannya sejarah dunia ini sudah dirancang oleh Allah bahkan sampai detail-detailnya. Sejarah Israel yang panjang ini dimulai dari panggilan terhadap Abraham (2000 SM), berlanjut pada Ishak dan Yakub, penindasan di Mesir, peristiwa exodus (keluarnya orang Israel dari Mesir) hingga pendudukan Kanaan, zaman hakim-hakim hingga zaman raja-raja (Saul, Daud, Salomo, dll), terpecahnya kerajaan Israel raya (Yehuda dan Israel), hancurnya 2 kerajaan itu hingga penaklukan di Babel, pulang dari pembuangan di Babel, pendirian Bait Allah II, lalu masa ”Silent Years” 400 tahun, zaman Media-Persia, zaman Yunani, zaman Romawi, lalu hancurnya Yerusalem dan terseraknya bangsa Yahudi ke seluruh dunia, penyiksaan-penyiksaan yang dialami orang Yahudi hingga kembalinya mereka ke tanah air mereka. Semua ini memperlihatkan kepada kita tentang rentang sejarah yang panjang yang dirancang oleh Tuhan. Dan jika kita menengok ke dalam catatan-catatan Alkitab, rasanya kembalinya bangsa Yahudi ke tanah air mereka sudah merupakan babakan-bakakan terakhir dari jalannya sejarah yang dirancang Tuhan.






Lalu darimana kita bisa menduga bahwa jarak dari kemerdekaan Israel dengan akhir zaman sudah dekat? Perhatikan ayat ini :

Mat 24: (1) Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. (2) Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." (3) Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" (15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya – (32) Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. (33) Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. (36) Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri. (37) "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (42) Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang (44) Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Di bagian awal dari Mat 24 ini jelas Yesus sementara berbicara tentang kehancuran Yerusalem tetapi di bagian tengah dan akhirnya Yesus berbicara tentang kedatangan-Nya yang kedua kali. Jadi kelihatannya bagian Yesus sementara menggabungkan pembicaraan tentang kehancuran Yerusalem dan kedatangan-Nya yang kedua. (Ini menjadikan bagian Alkitab ini sukar ditafsirkan). Sekarang perhatikan ayat 33 :

Mat 24:33 - Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.

Artinya, jika kamu melihat semuanya itu (kehancuran Yerusalem), ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat (waktu kedatangan Yesus kedua kalinya), sudah di ambang pintu. Nah jika Yesus berkata bahwa jarak antara kehancuran Yerusalem (tahun 70) dan kedatangan-Nya sudah dekat/di ambang pintu, maka tentu jarak antara kemerdekaan Israel (1948) dan akhir zaman lebih dekat lagi mengingat jarak antara kehancuran Yerusalem dan kemerdekan Israel adalah 1878 tahun (tahun 70 – 1948).


Dan jarak ini makin dekat lagi mengingat sekarang kita sudah ada di tahun 2010 (62 tahun setelah kemerdekaan Israel).  Karena bolehlah kita katakan bahwa kita sudah sangar-sangat dekat dengan akhir zaman/kedatangan Yesus Kristus kedua kalinya.

Satu hal yang perlu dicamkan adalah walaupun kita sudah sangat dekat dengan akhir zaman namun hari kedatangan-Nya tetaplah suatu rahasia yang tidak mungkin diketahui manusia.

Mat 24: 36, 44 -  (36) Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri. (44) .....Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

1 Tes 5:2 - karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.

Mengapa Tuhan merahasiakan hari kedatangan-Nya? Karena Dia tahu bahwa jika Ia memberitahu hari kedatangan-Nya, maka manusia baru akan mau percaya/bertobat kurang 1 menit dari hari/jam kedatangan-Nya itu. Karena itu jangan coba-coba untuk meramal hari kedatangan Yesus dan juga jangan percaya pada siapa pun yang meramal dan menentukan hari/bulan/tahun kedatangan Yesus seperti Mangapin Sibuea, gerakan Adventism, Saksi Yehovah (C.T.Ruseel), ramalan kiamat tahun 2012, dll. Yang harus kita lakukan kalau kita tahu bahwa akhir zaman sudah dekat adalah mempersiapkan diri kita.

Mat 24:42, 44 - (42) Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang (44) Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Lalu bagaimana kita mempersiapkan diri?

1)   Kita harus sungguh-sungguh beriman kepada-Nya.

Luk 18:8 – ”..... jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Kata-kata Tuhan ini berarti bahwa beriman kepada Dia adalah hal yang paling penting dan menentukan.

Matthew Henry –  Ini berarti bahwa iman adalah hal utama yang Kristus cari. Ia mengamati anak-anak manusia dan tidak bertanya ”apakah ada yang tidak bersalah?” namun ”apakah ada iman?”. (Injil Lukas, 13-24, hal. 677)

Kata-kata ini juga berarti hanya di bumi saja ada kesempatan untuk beriman karena begitu saudara mati dan beralih dari dunia ini, tidak ada lagi kesempatan untuk beriman. Karena itu kesempatan untuk beriman, kesempatan untuk percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat pribadi adalah selama engkau masih ada di bumi ini. Jika sepanjang hidup di bumi ini saudara tidak beriman, maka maka saudara akan kehilangan semua kesempatan itu dan biar pun saudara berteriak dengan menggenaskan seperti teriakan orang kaya dalam cerita orang kaya dan Lazarus, kesempatan itu telah tertutup dan selamat menikmati neraka untuk selama-lamanya. ”Jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" Karena itu bagi yang belum beriman secara pribadi kepada Yesus, berimanlah sekarang!

2)    Kita harus bertekun di dalam iman.

Jikalau bagi orang yang tidak beriman, Kristus menuntut/iman, maka bagi orang yang sudah memiliki iman, Kristus menuntut ketekunan. Ingatlah perumpamaan tentang 5 gadis yang bijaksana dan 5 gadis yang bodoh. 5 gadis yang bodoh itu jelas mengadakan persiapan untuk menyambut kedatangan mempelai laki-laki, tetapi karena tidak bisa bertekun sampai akhir, maka semua persiapan mereka sia‑sia sama sekali. Ini menunjukkan bahwa orang Kkristen yang bersiap sedia, tetapi tidak bertekun sampai akhir, juga akan binasa. Ini tidak bertentangan dengan doktrin Perseverance of the Saints, karena kalau bagian ini dipelajari dengan teliti maka akan terlihat bahwa 5 gadis bodoh ini melakukan persiapan yang tidak memadai, dan itu menunjukkan bahwa mereka bukan orang Kkristen sejati. Juga Kitab Suci menunjukkan bahwa orang yang tidak bertekun sampai akhir, memang bukan orang Kristen yang sejati (Yoh 8:31  1Yoh 2:19). Jadi, mereka bukannya kehilangan keselamatan, tetapi mereka memang tidak pernah selamat! Jadi kalau saudara adalah orang Kristen sejati, maka saudara pasti akan bertekun di dalam menanti kedatangan Tuhan. Sekarang, bagaimana dengan ketekunan saudara? Apakah saudara bertekun dalam mencari Firman Tuhan, mentaati Firman Tuhan / menguduskan diri, berbakti kepada Tuhan dan berdoa?, Atau saudara sering malas dalam melakukan hal‑hal itu? Kalau ya, bertobatlah dan bertekunlah, atau semua itu akan sia‑sia belaka.

Ibr 10:25 - Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

3)    Kita harus giat di dalam pelayanan.

2 Tim 4:5-8 – (5) ”.... lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! (6) Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. (7) Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. (8) Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Rasul Paulus mengatakan bahwa ia telah mengakhiri pertandingan yang baik (pelayanan-Nya) dan karena itu ia akan dikaruniakan mahkota oleh Tuhan pada hari-Nya (Hari kedatangan Tuhan). Paulus juga berkata bahwa mahkota/upah itu juga akan diberikan kepada semua orang  yang merindukan kedatangan Yesus. Ya benar sekali! Jika kita sadar bahwa kedatangan Tuhan sudah dekat, di mana Ia akan datang kembali dan menghakimi setiap manusia. Yang tidak percaya diberikan hukuman dan yang percaya diberikan dan setia melayani akan diberikan upah, maka waktu yang singkat ini sebelum Kristus datang kembali adalah kesempatan untuk melayani sebanyak-banyaknya demi upah yang menanti saat hari Kristus  datang kembali. Masuk surga itu memang anugerah tetapi upah di surga itu bergantung kerja keras, perbuatan baik dan pelayanan kita di bumi ini. Karena itu marilah menjelang kedatangan Tuhan yang semakin dekat ini kita semakin giat melayani. Tidak usah bersungut-sungut di dalam pelayanan apabila orang lain bermalas-malasan, ambillah pelayanan sebanyak mungkin karena besar upah yang menanti engkau di sana.

Mat 24:44-46 – (44) Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." (45) "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? (46) Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

Ya, kemerdekaan Israel adalah sebuah tanda zaman yang harus bisa kita baca bahwa kedatangan Tuhan Yesus sudah sangat dekat. Marilah kita melakukan 3 pesan di atas sambil mengingat kata-kata penulis Surat Ibrani :

Ibr 10:37 - "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.



- AMIN -